Rabu, 16 Maret 2011

A Nova Vida de Martunis


(bbc.co.uk)
Masyarakat Indonesia, mungkin tidak banyak yang tahu sosok Martunis, 13, siswa kelas 2 SMPN 8 Banda Aceh. Namun di Portugal, nama Martunis menjelma sebagai sosok anak ajaib dan pahlawan kemanusiaan yang banyak dikagumi dan dibanggakan oleh penduduk Eropa. Bintang dunia sekelas Cristiano Ronaldo dan penyanyi top Madona angkat topi untuk Martunis.
Tidak hanya dua nama superstars itu yang dibuat tercengang oleh aksi patriotisme Martunis. Sederetan nama bintang sepakbola dunia seperti Louis Figo, Nuno Gomes, dan Pelatih Luiz Felipe Scolari serta Ketua Federasi Sepak Bola Gilberto Madail, cuma bisa geleng-geleng kepal. Sementara penyanyi sekelas Celion Dion bangga bisa bertemu dengan Martunis.
Siapa sebenarnya Martunis?

(blogspot.com)
Saat Tsunami meluluh-lantakan Nangroe Aceh Darussalam (NAD) pada 26 Desember 2004 silam, Martunis sosok anak tegar dan bertanggung jawab atas keluarganya. Dia berusaha menyelamatkan dirinya dan Ibundanya serta saudaranya dengan menumpang sebuah bak kendaraan bak terbuka jenis pikap. Sayang, saat upaya penyelamatan keluarganya itu, kendaraan yang ditumpanginya dihantam ombak besar dan tenggelam bersama seluruh penumpangnya termasuk Martunis yang pada saat itu mengenakan kaos sepak bola Nasional Portugal.
Keajaiban Tuhan berpihak kepada Martunis. Martunis muncul dipermukaan air dan berusaha menyelamatkan diri dengan meraih sepotong kayu untuk membawanya ke tempat aman. Dari kayu Martunis pindah ke kasur, sayang kasur yang dijadikan pegangan dia tenggelam. Martunispun berusaha mencari dan memanjat sebatang pohon untuk mempertahankan hidupnya. Dia dinyatakan selamat, setelah setelah arus tsunami mulai surut.
Meski begitu, Martunis baru bernafas lega setelah 19 hari perjuangannya ditemukan warga di daerah area pemakaman Tengku SYiah pada 15 Januari 2005. Warga menyerahkan Martunis kepada salah satu media elektronik Inggris. Dalam waktu beberapa menit saja, wajah dan kisah perjuangan Martunis beredar di statisun televise Eropa.
Berawal dari situ, nama Martunis langsung naik daun di daerah Portugal. Salah satu media harian nasional di Portugal 24 Hours memberi lima halaman khusus bagi pahlawan cilik Nanggroe Aceh Darussalam itu khusus mengupas kepahlawannya, dengan mengusung judul “A Nova Vida de Martunis” atau “kehidupan baru martinis”.
Beberapa kali Martunis diundang sebagai tamu kehormatan. Selain jiwa kepahlawannya, simpati masyarakat Eropa khusunya Portugal, karena saat dalam perjuangan hidup-matinya itu, Martunis mengenakan seragam timnas sepakbola Portugal. Martunis dipertemukan dengan pesepakbola dunia seperti Louis Figo, Nuno Gomes, dan idolanya, Cristiano Ronaldo.

kompas.com
Tidak hanya para bintang lapangan hijau, sejumlah bintang panggung dunia seperti Madona dan Celion Dion memberi simpati luar biasa kepada Martunis. Bahkan diva dunia Celion Dion memasuakan nama Martunis dalam buku 12 Heroes Among Us. Dalam buku itu Martunis ditahbiskan sebagai salah satu dari pahlawan yang “manusiawi”. “Pahlawan yang tidak perlu kekuatan super untuk menjadi pahlawan. Mereka hanya memerlukan bersemangat dan tidak menyerah”.
Betul kata Dion, untuk menjadi seorang pahlawan, tidak harus angkat senjata yang menguras uang Negara. Menjadi Pahlawan tidak harus berangkatemedanperang. Karena sejatinya, pahlawan itu mengabdikan dan mengorbankan dirinya untuk memperjuangkan dan membela sesuatu yang diyakini sebuah kebenaran.

(wordpress.com)
Martunis hanya seorang bocah Banda Aceh berusia belasan tahun.  Namun aksi yang sudah dia lakukan patut menjadi inspirasi bagi orang dewasa. Dan karenanya, saya menjadi malu, karena udah gede segini, belum memberi sesuatu yang terbaik untuk apapun dan bagi siapapun. (bakudara.com)

Selasa, 15 Maret 2011

PLUS MINUS TEKNOLOGI INTERNET BAGI ANAK USIA SEKOLAH DASAR

BAB I

1.1 Latar Belakang

“Generasi muda adalah tulang punggung Bangsa dan Negara” merupakan

istilah yang sering kita dengar sehari-hari. Perubahan-perubahan yang

terjadi dalam lingkungan sosial saat ini memerlukan panutan dan contoh

yang dapat membawa masyarakat kita ke arah yang lebih baik. Terlebih

lagi di era reformasi ini, generasi muda dituntut untuk lebih berpartisipasi

dalam membangun masyarakat Indonesia.

Teknologi diyakini sebagai alat pengubah. Hasil temuan teknologi

tersebut kemudian dimanfaatkan dalam aktivitas kehidupan manusia.

Teknologi pun kian hari makin berkembang, sebagai seorang pendidik

tentu sudah seharusnya kita memberikan yang terbaik dan terbaru bagi

anak didik kita. Jika mereka tidak mengenal teknologi, kelak mereka akan

tertinggal dalam peradabannya. Namun, teknologi tentu memiliki banyak

dampak, baik dampak positif maupun negatif dalam perkembangannya.

Oleh karena itu, penulis merasa perlu untuk mengkaji lebih jauh

tentang bagaimana dampak yang diberikan dari Teknologi Informasi

dan Komunikasi khususnya Internet. Dengan alasan itulah, melalui

karya tulis berjudul “Plus Minus Teknologi Internet Bagi Anak Usia

Sekolah Dasar”, penulis mencoba menelusuri dampak positif dan negatif

Teknologi Internet bagi Perilaku Anak Sekolah Dasar.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, bahwa pada dasarnya Teknologi

Informasi dan Komunikasi khusunya Internet telah meluas. Maka

penulisan makalah ini mengacu pada konsep definisi Internet, Bagaimana

pemanfaatan Internet, serta bagaimana dampak yang diberikan Internet

4

bagi pelajar, khususnya anak usia Sekolah Dasar.

1.3 Tujuan dan Manfaat Penulisan

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah mengkaji secara pustaka

bagaimana dampak positif dan dampak dampak negatif yang diberikan

Internet pada anak usia Sekolah Dasar. Sedangkan manfaat penulisan

makalah iini diantaranya adalah:

a) Secara Konseptual, saya ingin membuktikan dampak-dampak yang

diberikan oleh Internet,

b) Bagi dunia pendidikan khususnya pendidik di Sekolah Dasar, saya ingin

menyampaikan hasil pengkajian saya mengenai dampak internet,

c) Bagi pendidik di Sekolah Dasar, saya ingin membuktikan bahwa

internet layak untuk diperkenalkan pada anak SD namun sesuai dengan

batasan usia.

BAB II

PRAMUKA PEMBANGUN KUALITAS PEMIMPIN MASA DEPAN

5

2.1 Dasar Pemikiran

Teknologi diyakini sebagai alat pengubah. Sejarah membuktikan

bahwa evolusi teknologi selalu terjadi sebagai tujuan atas hasil upaya keras

para ilmuwan. Hasil temuan teknologi tersebut kemudian dimanfaatkan

dalam aktivitas kehidupan manusia.

Dewasa ini TIK menempati peran sentral. Isu globalisasi, semakin

cepat meluas ke seluruh penjuru dunia karena fasilitas TIK. Segala hal

yang terjadi diberbagai bagian semakin cepat tersebar dan mudah diketahui

dengan memanfaatkan TIK. Semua ini menjadikan TIK sebgai agen

perubahan yang mengubah tatanan sosial kehidupan manusia di seluruh

dunia.

Menurut Puskur Diknas Indonesia, Teknologi Informasi dan

Komunikasi (TIK) mencakup dua aspek, yaitu Teknologi Informasi dan

Teknologi Komunikasi. Teknologi Informasi adalah meliputi segala hal

yang berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi,

dan pengelolaan informasi. Teknologi Komunikasi adalah segala hal

yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan

mentransfer data dari perangkat yang satu ke lainnya.

“Teknologi Informasi dan Teknologi Komunikasi adalah suatu
padanan yang tidak terpisahkan yang mengandung pengertian
luas tentang segala kegiatan yang terkait dengan pemrosesan,
manipulasi, pengelolaan, dan transfer/pemindahan informasi antar
media.”

Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) telah menjadi hal

lumrah saat ini. Berbagai sektor kehidupan bahkan hampir tidak

dapat dipisahkan dari TIK ini. Salah satu dari TIK yang tidak dapat

dihindari adalah penggunaan internet di kalangan siswa sekolah

termasuk sekolah dasar. Orangtua perlu bijaksana mengenalkan

teknologi ini pada anak. Sebab ada bahaya mengancam dibalik berbagai

6

kemudahan yang ditawarkan. Fenomena TIK saat ini membawa dua

pemikiran yang kontradiktif. Disatu sisi, pengenalan TIK sejak usia dini

merupakan “starting point”  baik.

Dari tinjauan pembelajaran, mengenalkan konsep digital kepada

anak akan menyiapkan mereka menghadapi perkembangan masa depan

yang semakin diwarnai ketergantungan pada teknologi. Kondisi ini

bukannya tanpa syarat. Beberapa literatur menyebutkan, siswa sekolah

dasar di Singapura sudah sangat familier dengan berbagai gadget

seperti komputer, laptop, telepon selular dan papan tulis interaktif serta

peralatan laboratorium yang canggih.  Pengenalan TIK secara bijaksana

dan penuh kehati-hatian akan memberikan dampak positif yang luar

biasa bagi perkembangan pendidikan anak.

2.2 Definisi dan Pemanfaatan Teknologi Internet

Internet

merupakan

kepanjangan

dari

networking. Istilah INTERNET berasal dari bahasa Latin inter, yang

berarti “antara”. Internet adalah sebuah dunia maya jaringan komputer

(interkoneksi) yang terbentuk dari miliaran komputer di dunia. Internet

merupakan hubungan antar berbagai jenis komputer dan jaringan di

dunia yang berbeda sistem operasi maupun aplikasinya di mana hubungan

tersebut memanfaatkan kemajuan media komunikasi (telepon dan satelit)

yang menggunakan protokol standar dalam berkomunikasi. Internet

memungkinkan kita untuk menghilangkan hambatan jarak dan waktu

dalam mendapatkan informasi. Internet merupakan sebuah jaringan

komunikasi dan informasi global.

Pemanfaatan Internet tentu harus di sesuaikan dengan tingkat usia

anak. Usia anak SD rata-rata berkisar antara 7-13 tahun. Dan tingkatan itu

semua memiliki cara penanganan yang berbeda. Berikut tahap pengenalan

7

Internet pada anak sesuai tingkat usianya.

USIA 4 S/D 7 TAHUN

Anak mulai tertarik untuk melakukan eksplorasi sendiri. Meskipun

demikian, peran orang tua masih sangat penting untuk mendampingi

ketika anak menggunakan Internet. Dalam usia ini, orang tua harus

mempertimbangkan untuk memberikan batasan-batasan situs yang boleh

dikunjungi, berdasarkan pengamatan orang tua sebelumnya. Untuk

mempermudah hal tersebut, maka orang tua bisa menyarankan kepada

anaknya untuk menjadikan sebuah direktori atau search engine khusus

anak-

USIA 7 S/D 10 TAHUN

Dalam masa ini, anak mulai mencari informasi dan kehidupan

sosial di luar keluarga mereka. Inilah saatnya dimana faktor pertemanan

dan kelompok bermain memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

kehidupan seorang anak. Pada usia ini pulalah anak mulai meminta

kebebasan lebih banyak dari orang tua. Anak memang harus didorong

untuk melakukan eksplorasi sendiri, meskipun tak berarti tanpa adanya

partisipasi dari orang tua. Tempatkan komputer di ruang yang mudah

di awasi, semisal di ruangan keluarga. Ini memungkinkan sang anak

untuk bebas melakukan eksplorasi di Internet, tetapi dia tidak sendirian.

Pertimbangkan pula untuk menggunakan software filter, memasang search

engine khusus anak-anak sebagai situs yang boleh dikunjungi ataupun

menggunakan browser yang dirancang khusus bagi anak. Pada masa ini,

fokus orang tua bukanlah pada apa yang dikerjakannya di Internet, tetapi

berapa lama dia menggunakan Internet.

USIA 10 S/D 12 TAHUN

Pada masa pra-remaja ini, anak yang membutuhkan lebih banyak

pengalaman dan kebebasan. Inilah saat yang tepat untuk mengenalkan

fungsi Internet untuk membantu tugas sekolah ataupun menemukan

8

hal-hal yang berkaitan dengan hobi mereka. Perhatian orang tua tidak

hanya pada apa yang mereka lihat di Internet, tetapi juga pada berapa

lama mereka online. Tugas orang tua adalah membantu mengarahkan

kebebasan mereka. Berikanlah batasan berapa lama mereka bisa

mengggunakan Internet dan libatkan pula mereka pada kegiatan lain

semisal olahraga, musik dan membaca buku. Pada usia 12 tahun, anak-

anak mulai mengasah kemampuan dan nalar berpikir mereka sehingga

mereka akan membentuk nilai dan norma sendiri yang dipengaruhi oleh

nilai dan norma yang dianut oleh kelompok pertemanannya. Sebelumnya,

norma keluargalah yang banyak berpengaruh.

Pada usia ini, sangatlah penting untuk menekankan konsep

kredibilitas. Anak-anak perlu memahami bahwa tidak semua yang

dilihatnya di Internet adalah benar dan bermanfaat, sebagaimana belum

tentu apa yang disarankan oleh teman-temannya memiliki nilai positif.

USIA 12 S/D 14 TAHUN

Inilah saat anak-anak mulai aktif menjalani kehidupan sosialnya.

Bagi yang menggunakan Internet, kebanyakan dari mereka akan tertarik

dengan online chat (chatting). Tekankan kembali pada kesepatakan dasar

tentang penggunaan Internet di rumah, yaitu tidak memberikan data

pribadi apapun, bertukar foto atau melakukan pertemuan face-to-face

dengan seseorang yang baru dikenal melalui Internet, tanpa sepengetahuan

dan/atau seijin orang tua.

Pada usia ini anak-anak harus sudah memahami bahwa faktanya

seseorang di Internet bisa jadi tidaklah seperti yang dibayangkan atau

digambarkan. Anak pada usia ini juga sudah saatnya mulai tertarik dengan

hal-hal yang berkaitan dengan seksualitas. Sangatlah alamiah apabila

seorang anak mulai tertarik dan penasaran dengan lawan jenisnya. Mereka

akan mencobamelakukan eksplorasi untuk memenuhi rasa ketertarikan

dan penasaran mereka. Dalam masa ini, orang tua harus waspada terhadap

9

apa yang dilakukan anaknya. Orang tua tidak harus berada di ruangan

yang sama dengan sang anak ketika anak tersebut tengah menggunakan

Internet.

Masa ini merupakan masa yang tepat bagi kebanyakan orang tua

untuk bercerita dan berbagi informasi tentang hal-hal seksual kepada

anaknya. Tetapi di sisi lain, pemasangan software filter secara diam-diam

ataupun tanpa persetujuan sang anak, bisa berdampak pada timbulnya

resistansi sang anak kepada orang tua.

2.3 Dampak Positif dan Negatif dari Internet

Meluasnya akses terhadap fasilitas komunikasi massa dan alat

informasi termasuk internet dalam beberapa tahun terakhir ini telah

menciptakan transformasi yang besar dalam interaksi sesama manusia.

Dunia internet semakin berarti bagi anak-anak. Internet memungkinkan

anak mengambil dan mengolah ilmu pengetahuan ataupun informasi dari

situs-situs yang dikunjunginya tanpa adanya batasan jarak dan waktu. Di

samping itu masih ada manfaat lain yang didapat dari internet, diantaranya:

1. Surat menyurat (e-mail), fasilitas ini sudah sering kali kita dengar karena

dengan fasilitas ini tidak hanya untuk saling mengirim pesan yang

pnjang tapi juga dapat digunakan untuk mengirim tugas dalam proses

belajar,

2.Berbincang (chatting), fasilitas ini memungkinkan seseorang untuk

saling berkomunikasi satu sama lainnya, dan bisa menambah teman dari

berbagai belahan dunia,

Mengambil/mengirim
3.

informasi mengenai apapun dapt diperoleh melalui internet, selain itu

kita pun dapat turut andil dengan mengirimkan (upload) informasi-

informasi penting yang kita ketahui,

4.
Menggunakan

informasi

(download/upload),

teknologi

“teleconference”

10

(konferensi

secara on line dari jarak jauh), karena dapat menghemat waktu, tenaga

pengajar, kapasitas ruang belajar serta tidak mengenal letak geografis,

5. Mendapatkan hiburan, tidak hanya bagi orang dewasa, namun siswa

sekolah dasarpun telah mengenal dan memanfaatkannya meski

seringkali hanya untuk mendapatkan kesenangan,

6. Internet juga dapat dimanfaatkan untuk memupuk semangat belajar

secara mandiri pada anak, misalnya dengan memanfaatkan software

yang menarik untuk menggugah minat anak belajar. Isi atau materi

pelajaran yang menarik diharapkan dapat menciptakan suasana belajar

yang penuh dengan kegembiraan. Sekaligus menghindarkan anak

dari rasa tertekan saat belajar karena menganggap pelajaran sulit dan

menakutkan, dan sebagainya.

Sudah saatnya, pemanfaatan internet dalam proses pembelajaran

dilaksanakan dan didukung segenap pemangku kepentingan pendidikan.

Pemerintah juga harus memberikan perhatian  lebih agar para pengajar

sadar betapa banyaknya kemudahan pembelajaran yang bisa diperoleh

lewat pemanfaatan internet. Orangtua juga harus paham, internet bukan

hanya membawa dampak negatif bagi anak. Di sisi seberang sana, potensi

besar internet menunggu untuk dikenalkan dan dimanfaatkan. Agar proses

pembelajaran, tidak hanya yang bersifat formal, bagi anak dapat lebih

kreatif.

Tidak diragukan lagi, transformasi informasi ini memiliki banyak

manfaat positif, namun sayangnya internet juga membawa berbagai

dampak negatif:



Pornografi, anggapan yang mengatakan bahwa internet identik dengan

pornografi memang tidak salah. Dengan penyampaian informasi yang

dimiliki internet, pornografi pun merajarela. Untuk mengatasi hal

ini, para produsen “browser” melengkapi program mereka dengan

kemampuan untuk memilih jenis home page yang dapat diakses.

11

Violence and Gore atau kekejaman dan kesadisan juga banyak



ditampilkan. Karena segi bisnis dan isi pada dunia internet tidak

terbatas, maka para pemilik situs menggunakan segala macam cara agar

dapat menjual situs mereka. Salah satunya dengan menampilkan hal-hal

yang bersifat tabu.

Penipuan, hal ini memang merajarela di bidang apapun, internet pun



tak luput dari serangan penipu. Cara terbaik adalah tidak mengindahkan

hal ini.

• Carding

menggunakan kartu kredit bajakan. Cara belanja menggunakan kartu

kredit adalah cara yang paling banyak digunakan dalam dunia Internet

karena bersifat real-time (langsung). Para pelakunya paling banyak

melakukan kejahatan dalam bidang ini.

Perjudian, dengan jaringan yang tersedia para penjudi tidak perlu pergi



ke tempat khusus untuk memenuhi kebutuhannya.

Selain itu pun, ada beberapa dampak negatif lainnya yang dilihat

secara konseptual yakni:

merupakan

aktivitas

pembelian

barang

1. Information Anxiety

Terlalu banyak informasi sehingga tidak bisa memilih mana

informasi yang benar / salah, penting / tidak, karena semakin

banyaknya informasi yang ada sekarang, tidak semua informasi yang

diberikan benar adanya. khususnya yang menggunakan media internet.

2. Dehumanization

Hilangnya / turunnya penghargaan atas nilai individu, yang

digantikan dengan angka identitas.

3. Health Issues

Stress yang ditimbulkan oleh penggunaan peralatan dan

aplikasi berbasis TIK, ketergantungan akan teknologi informasi dan

12

komunikasi, pengaruh radiasi gelombang elektromagnetis, pengaruh

radiasi layar monitor, masalah persendian akibat kelelahan akibat

kesalahan penggunaan keyboard dan mouse, masalah ergonomis, dsb.

4. Lost Of Privacy

Identitas digital membuat keberadaan kita selalu terdeteksi.

Selain itu pemantauan kamera CCTV (Closed-circuit Television) secara

terus menerus yang berada / terpasang di beberapa tempat tertentu

akan mengganggu privasi dalam kesaharian kita.

5. Cookies

Makin banyak informasi yang ditampilkan diinternet yang tanpa

kita sadari membuka peluang penyalahgunaan oleh pihak – pihak tidak

berwenang , contoh : account yang kita miliki di situs jejaring social

seperti facebook, friendster, twitter, dll .

6. Digital Gap

Makin nyata adanya kesenjangan antara kelompok yang

menguasai TIK dengan kelompok yang tidak menguasai TIK, baik

dalam keseharian maupun di dalam pekerjaan.

7. Possible Massive Unemployment

Implementasi TIK secara besar – besaran, waktu – waktu dapat

membawa dampak peningkatan jumlah pengurangan tenaga kerja,

baik melalui PHK ataupun menyempitnya peluang tenaga kerja bagi

karyawan yang tidak menguasai TIK.

8. Impact Of Globalization On Culture

Makin menghilangnya / menipisnya nilai – nilai budaya lokal

akibat pengaruh globalisasi. Karena semakin cepat dan mudahnya

penyebaran informasi dari dunia luar melalui internet.

2.4 Solusi

Dari dampak-dampak negatif di atas, perlu penulis cantumkan

13

bagaimana solusi yang bisa dilakukan untuk meminimalisir dampak yang

ada. Diantaranya adalah penggunaan Software Browser khusus untuk

anak, yaitu Browser Anak, dan Browser Parental. Software Browser adalah

yang menjadi perantara utama antara Internet dengan komputer yang

digunakan. Browser anak secara umum telah dirancang untuk semaksimal

mungkin menyaring berbagai situs, gambar atau teks yang tak layak

diterima anak. Browser anak juga didisain untuk menarik dan mudah

digunakan oleh anak.

Software Parental (Filter, Monitor dan Penjadwalan). Software

ini untuk mencegah anak sengaja atau tidak sengaja membukan dan/

atau melihat berbagai gambar yang tak layak (pornografi, sadisme,

dan sebagainya) yang terdapat di situs Internet. Software ini juga akan

memudahkan orang tua ataupun pengasuh untuk memonitor aktifitas

anak selama online dengan berbagai variasi metode pengawasan. Fungsi

lain dari software ini adalah untuk membatasi jumlah / durasi waktu anak

dalam menggunakan Internet. Termasuk untuk pengaturan hari dan jam

tertentu sehingga komputer dapat atau tidak dapat digunakan oleh anak

untuk ber-Internet.

Selain penggunaan alat bantu seperti Browser, pencegahan juga

dapat dilakukan dengan pengawasan orang tua ataupun guru, lingkungan

atau bahkan memberi pemahaman pada anak melalui edukasi buku. Hal

yang dapat dilakukan diantaranya adalah:

Orang tua harus tetap mendampingi anaknya ketika mereka



bereksplorasi dengan Internet rumah



Orang tua memegang peranan yang besar dalam mengajarkan perilaku

ber-Internet yang sehat kepada anak. Baik kita sebagai orang tua

maupun anak kita harus mempelajari dan memahami tentang berbagai

resiko yang dihadapi ketika berkomunikasi dengan orang yang tak

dikenal melalui Internet.

14

Definisikan secara jelas dan gamblang Aturan Penggunaan Internet



di rumah. Kemudian tulis dan pasang aturan tersebut di tempat yang

dapat dibaca oleh semua anggota keluarga.

Tegaskan untuk tidak mendownload materi yang secara nyata



merupakan materi ilegal, bajakan atau melanggar hak cipta.

Tetaplah menjalin komunikasi yang baik dengan anak kita, berapapun



usianya.

Guru harus senantiasa membimbing siswa didiknya agar dapat



menggunakan Internet dengan baik dan benar saat sekolah



Komunitas, termasuk pengelola warung Internet (warnet), pelaksana

program ekstra-kurikuler, lembaga pelatihan dan sebagainya harus

bahu-membahu dalam mengedukasi masyarakat tentang ber-Internet

yang sehat.

Anak, remaja maupun siswa didik diharapkan dapat belajar



bertanggung-jawab atas perilaku mereka sendiri, termasuk ketika

menggunakan Internet, tentunya dengan bimbingan dan arahan dari

orang-tua, guru dan komunitas.

Perbanyak buku yang bersifat Edukatif tentang TIK atau Internet



dirumah.

Berbagai solusi yang ada, tidaklah akan berhasil tanpa adanya

kesadaran dan kemauan untuk mencegah dari kita semua. Teknologi

Internet memang tak dapat di hindari, karena itu merupakan bagian dari

perkembangan zaman yang tidak dapat dihindari. Semoga dengan makalah

ini, kesadaran akan bahaya Internet akan meningkat.

15

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)

dewasa ini sudah sangat cepat menyebar di berbagai aspek kehidupan,

Salah satu contoh dari TIk ini adalah internet, hal ini mungkin sudah

tidak asing lagi di dengar. Sebenarnya internet memberikan suatu

pemikiran yang kontradiktif, karena di satu sisi internet memberikan

dampak positif namun di sisi lain dampak negatifnya pun tidak begitu saja

terlepas. Sehingga dalam menggunakannya harus benar-benar selektif.

Penyebarannya tidak mengenal jarak, waktu, dan usia.

Oleh karena itu tidak hanya orang dewasa saja yang dapat

menggunakan internet tapi anak-anak pun dapat secara langsung

menggunakannya.

Namun

seharusnya

16

untuk

anak-anak

pengawasan dari orang tuanya dalam menggunakan internet, sehingga anak

dapat diarahkan kearah yang lebih positif, dan dapat terhindar dari dampak

negatifnya.

1.Lakukan analisis dampak dengan seksama dan menyeluruh saat

membuat keputusan untuk mengimplementasikan peralatan dan

aplikasi berbasis TIK dalam pembelajaran di Sekolah Dasar.

2. Ambil tindakan untuk meminimalisir dampak negatif yang timbul dari

implementasi tersebut .

3.Berikan pengenalan Internet pada anak usia Sekolah dasar sesuai

dengan tingkat usianya.

3.2 Rekomendasi

Berbagai solusi yang ada, tidaklah akan berhasil tanpa adanya

kesadaran dan kemauan untuk mencegah dari kita semua. Teknologi

Internet memang tak dapat di hindari, karena itu merupakan bagian dari

perkembangan zaman yang tidak dapat dihindari.

Semoga dengan makalah ini, kesadaran akan bahaya Internet akan

meningkat. Baik itu dari lingkungan keluarga (orang tua), lingkungan

Sekolah (guru) maupun lingkungan sosialnya (masyarakat). Sehingga

dampak negatif dari Internet akan terminimalisir.

TIPS MEMILIH DAN MERAWAT KEYBOARD




Keyboard merupakan salah satu komponen yang melengkapi komputer. Bagi Anda yang sering menghabiskan waktu di depan komputer, menggunakan keyboard yang benar-benar nyaman dipakai adalah hal yang penting diperhatikan agar jari-jari dan pergelangan tangan Anda tidak sakit dan tegang.
Bagaimana memilih keyboard yang baik dan nyaman dipakai? Berikut beberapa tips yang bisa dijadikan pertimbangan.
1. Pilih keyboard yang ergonomis.
Bagi yang sering berinteraksi dengan komputer, disarankan untuk memilih keyboard yang ekonomis. Seperti dilansir monstersandcritics.com, Stefan Willecke dari majalah PC-Welt mengungkapkan, keyboard yang ergonomis akan membantu mengurangi ketegangan pada pergelangan tangan Anda. Perhatikan juga kenyamanan dan kemudahan menekan tombol keyboardnya.
Keyboard ergonomis biasanya berbentuk datar dan umumnya dibagi dalam dua segmen. Terkadang juga terdapat track ball yang bisa digunakan sebagai mouse. Semua fasilitas ini dihadirkan guna menghindari pengguna meletakkan tangannya dalam posisi yang salah, yang akan berakibat pada sakit yang berkepanjangan.
2. Warna keyboard juga berpengaruh pada penglihatan.
Ergonomis tidak hanya terbatas pada bentuk dan disain saja. Warna juga menjadi salah satu unsur penting ergonomis. Hindari warna yang kontras, karena warna-warna seperti itu tidak termasuk dalam kategori ergonomis. Pilih warna keyboard yang tidak ‘sakit’ dipandang mata. Umumnya hitam dan perak menjadi warna pilihan banyak konsumen.
3. Pertimbangkan fungsi ekstra yang disertakan pada keyboard.
Fungsi-fungsi ekstra tersebut akan mempermudah kerja Anda selagi bergulat dengan komputer. Beberapa keyboard yang mahal bahkan ada yang dilengkapi tombol untuk memunculkan program kalkulator saku Windows. Ada juga keyboard yang memungkinkan pengguna memberi fungsi pada tombol tambahan. Artinya, seluruh aktifitas yang sudah dilakukan bisa dipanggil kembali hanya dengan menekan sebuah tombol di keyboard.
4. Bagi pengguna yang menginginkan keamanan pada komputernya, bisa dimulai dari keyboard. Pasalnya, saat ini sudah tersedia keyboard yang bisa mendeteksi sidik jari. Sidik jari inilah yang menentukan apakah seseorang bisa menggunakan keyboard tersebut atau tidak.
5. Pilihlah keyboard dengan port USB.
Fasilitas ini akan memudahkan Anda yang senang bergelut dengan pemutar MP3 atau kamera digital.
6. Sesuaikan harga keyboard dengan kantong Anda.
Soal harga? Pastinya ada banyak variasi harga keyboard mulai dari US$ 10 untuk keyboard biasa hingga US$ 300 untuk keyboard yang dilengkapi dengan 3 port USB. Sementara itu keyboard ergonomis tersedia dengan harga sekitar US$ 40. Sesuaikan dengan kebutuhan dan kapasitas kantong Anda sesaat akan membeli keyboard.
7. Rawat keyboard dengan cara rajin membersihkannya.
Barang mahal sekalipun, jika tidak dirawat lama kelamaan akan rusak. Gunakan kuas untuk membersihkan sela-sela tombol keyboard. Dan tentu saja, jangan makan atau minum di dekatnya karena bisa saja tanpa sengaja Anda menumpahkan makanan atau minuman pada keyboard.
Sumber Detik Portal

STANDAR KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PEMBAHASAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DALAM ISO

INTISARI
Permasalahan tentang keselamatan dan kesehatan kerja tidak dapat dipisahkan dari
permasalahan dari dunia industri, karena keselamatan dan kesehatan kerja berkaitan
erat dengan peningkatan produksi dan produktivitas. Dewasa ini umumnya keselamatan
dan kesehatan kerja dalam industri dikaitkan dengan masalah lingkungan. Tetapi posisi
keselamatan dan kesehatan pekerja berada di luar standar manajemen lingkungan ISO
14000. Seharusnya secara otomatis perancang-perancang ISO memasukkan keselamatan
dan kesehatan pekerja ke dalam masalah-masalah lingkungan. Alasan yang mungkin
mengeluarkan masalah keselamatan dan kesehatan pekerja dari masalah lingkungan karena
otoritas masalah keselamatan dan kesehatan pekerja berada di bawah Departemen Tenaga
Kerja.

1. PENDAHULUAN
UUD 1945 mengisyaratkan hak setiap warga negara atas pekerjaan dan
penghasilan yang layak bagi kemanusiaan. Pekerjaan baru memenuhi kelayakan bagi
kemanusiaan apabila keselamatan tenaga kerjanya terjamin. Tenaga kerja sebagai
sumber daya manusia perlu terus dikembangkan, diberikan perlindungsan terhadap
pengaruh teknologi kerja dan lingkungan kerja serta diberikan perawatan dan
rehabilitasi.
Perlindungan tenaga kerja meliputi aspek-aspek yang cukup luas, yaitu
perlindungan keselamatan, kesehatan, pemeliharaan moral kerja serta perlakuan yang
sesuai dengan martabat manusia dan moral agama. Perlindungan tersebut dimaksudkan
agar tenaga kerja secara aman melakukan pekerjaannya sehari-hari untuk meningkatkan
produksi dan produktivitas.
Departemen Kesehatan, Departemen Tenaga Kerja dan depertemen-depertemen
lain serta pihak swasta sebenarnya sudah mengetur keselamatan dan kesehatan kerja
sehingga diharapkan pembentukan pekerja yang sehat yang bekerja dengan nyaman
dapat terealisasi semaksimal mungkin tanpa adanya dampak negatif pada masyarakat di
sekitar perusahaan masing-masing. Tetapi adakah standar konsensus yang berlaku
secara internasional yang mengatur keselamatan dan kesehatan kerja ?

2. KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
Keselamatan kerja adalah keselamatan yang berkaitan dengan mesin, pesawat,
alat kerja, bahan dan proses pengolahannya, landasan tempat kerja dan lingkungannya
serta cara-cara melakukan pekerjaan. Keselamatan kerja menyangkut segenap proses
produksi dan distribusi, baik barang maupun jasa. Salah satu aspek penting sasaran
keselamatan kerja, mengingat resiko bahayanya adalah penerapan teknologi, terutama

Y. S. Setio Wigati

teknologi yang sudah maju dan mutakhir. Keselamatan kerja adalah tugas semua orang
yang bekerja. Keselamatan kerja adalah dari dan untuk setiap tenaga kerja serta orang
lainnya dan juga masyarakat pada umumnya (Su’mamur, 1981).
Kesehatan ketenagakerjaan dan kesehatan perusahaan atau lingkungan industri
pada awalnya diatur secara terpisah. Akan tetapi dengan mengingat kepentingan
peraturan yang menyengkut (1) keselamatan kerja dalam menghadapi resiko-resiko
pekerjaan yang mengandung bahaya bagi kesehatan, (2) tenaga kerja untuk memperoleh
jaminan pemeliharaan kesehatan jika menderita sakit, dan (3) pemeriharaan prevensi
kesehatan lingkungan perusahaan tempat karyawan bekerja, maka secara praktis
menurut hukum kesehatan dikembangkan peraturan hukum tentang “occupational
health and industrial hygiene” yang mengandung tiga sasaran kepentingan kesehatan
(Poernomo, 1999).
Pengontrolan terhadap bahaya-bahaya potensial atau resiko di tempat kerja
merupakan program kesehatan dan keselamatan kerja yang berkesinambungan serta
mendidik agar pekerja dapat memelihara kesehatan sebaik-baiknya.
Program pelayanan kesehatan dan keselamatan kerja dapat dikelompokkan dalam dua
pokok pelaksanaan, yaitu :
1. Pelayanan terhadap manusianya
2. Pelayanan terhadap lingkungan kerjanya.
Dalam pemusatan perhatian terhadap penyakit akibat kerja dan kecelakaan kerja
dapat dilakukan berbagai upaya antara lain mengenal, mencegah adanya gangguan
kesehatan, mendiagnosis, mengobati penyakit yang ada, dan merehabilitasi. Dari sisi
lingkungan kerja, disamping penerapan ergonomi dilakukan pengontrolan,
membandingkan dengan standar, pemantauan, evaluasi dan koreksi (Maurits, 1999).

Rehabilitation

Standard

Occupational
illness

Monitoring

&

Control

work
environment

Prevention

Diagnosis &
Treatment

Evaluation

Gambar Program Pelaksanaan Pelayanan Kesehatan dan Keselamatan Kerja

Sebagai pemelihara kesehatan kerja, dalam melakukan tugasnya, seorang dokter
perusahaan perlu mempertimbangkan beberapa hal seperti :
a. Pekerja sebagai pihak yang perlu selalu diperhatikan kesehatannya.
b. Kapasitas fisik dan mental pekerja dalam kaitan dengan pekerjaan.
c. Penyekit akibat kerja dan kecelakaan kerja timbul sebagai akibat melakukan
pekerjaan.

Standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Pembahasan Keselamatan dan Kesehatan Kerja dalam ISO

3. STANDAR KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
Standar adalah sebuah norma atau patokan yang diterima dan disetujui untuk
mengukur sesuatu kuantitas dan kualitas. Standar kualitas menyatakan sesuatu secara
spesifik tetapi tanpa kuantitas yang eksak.
Standar ini dikategorikan menjadi dua :
a. Standar berdasar konsensus, ialah standar yang disetujui oleh sekelompok orang,
namun pemakaiannya tidak ditentukan oleh undang-undang.
b. Standar di bawah peraturan, adalah standar yang pemakiannya diwajibkan oleh
pemerintah.
Selain penggolongan standar ke dalam standar konsensus dan standar di bawah
peraturan, masih ada penggolongan lain dengan dasar yang lain, ialah :
a. Standar Spesifikasi, ialah standar yang menerangkan kondisi fisis.
b. Standar performa, ialah standar yang menentukan bagaimana sesuatu pekerjaan
itu harus dilaksanakan atau apakah yang harus dicapai.
Standar Keselamatan dan Kesehatan kerja (umumnya) dibuat “setelah kejadian”.
American Society of Mechanical Engineers misalnya menetapkan standar Rules for
Construction of Stationary Boilers and for Allowable Working Pressures baru pada
tahun 1915. Standar ini mempunyai sejarah panjang setelah peledakan yang terjadi atas
ketel uap di Connecticut pada tahun 1854 dan di kapal di sungai Mississippi pada tahun
1865. Diusahakan “aturan konstruksi yang uniform” yang mengalami perubahan
dengan waktu sampai menjadi standar tersebut. Boiler codes ini telah mengalami revisi
dan dipakai sampai sekarang.
Di USA dalam tahun 1970 baru dibuat Occupational Safety and Health Act
(OSHA). Dalam waktu yang sangat singkat (dua tahun) OSHA harus mempunyai
standar-standar yang diakui dan dilaksanakan sebagai undang-undang. Oleh karena itu
OSHA mengambil standar ANSI (American National Standard Institute) dan NFPA
(National Fire Protection Association) yang telah ada terlebih dulu dalam banyak
bidang sebagai standarnya. ANSI dibentuk dalam tahun 1918, pada waktu banyak dari
himpunan-himpunan profesi merasa perlu untuk memformulasikan standar-standar
industri (Soegiarto, _ ).
Di Indonesia ada SII, Lembaga Kesehatan dan Keselamatan Kerja (1957),
Undang-Undang Keselamatan Kerja (1970), dan Ikatan Hygiene Perusahaan, Kesehatan
dan Keselamatan Kerja (1973).

4. KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DALAM ISO
ISO (International Organization for Standardization) yang berkedudukan di
Jenewa adalah sebuah badan federasi internasional dari badan-badan standarisasi yang
ada di sembilan puluh negara. ISO adalah organisasi non pemerintah yang didirikan
pada tahun 1974. Dengan adanya organisasi ini tukar-menukar informasi dapat
dilakukan dengan mudah. Anggota dapat mengusulkan sesuatu standar. Usul ini akan
dibahas, dievaluasi, diubah ataupun tidak, diterima ataupun ditolak. Hasil utama dari
ISO adalah persetujuan internasional yang diterbitkan sebagai standar internasional.
Setiap anggotanya memberikan dukungan finansial untuk pusat operasi ISO melalui
uang pembayaran keanggotaan. ISO adalah standar konsensus.
Semua pengembangan standar yang penting dari ISO dilakukan oleh TC atau
Technical Committee (panitia teknis), misal TC 207. Setiap standar baru menjadi
tanggung jawab dari salah satu badan standar yang menjadi anggotanya. Sebagai

Y. S. Setio Wigati

contoh, Standard Council of Canada (CSA) adalah badan anggota yang memegang
kesekretariatan TC 207, yaitu panitia yang mengatur bagian dari panitia yang menyusun
ISO 14000 dan mengatur standar lingkungan.
Standar manajemen mutu dan lingkungan (ISO 9000 dan ISO 14000) yang
diciptakan oleh Brirish Standard Institute (BSI) seperti dalam BS 5750 dan BS 7750
adalah sisitem standar yang pertama di dunia. Pada perusahaan yang menerapkan ISO
9000 dan ISO 14000 produk dan proses yang dilakukan harus telah sesuai dengan
standar bagi produk tersebut. Sebagai contoh, dalam sebuah perusahaan pembuat beton
tidaklah berguna untuk memiliki standar manajemen mutu jika beton tersebut tidak
dibuat sesuai dengan standar untuk beton.
Sebuah kelemahan dari kedua standar ini adalah setidaknya dalam ISO 9000 dan
draft awal dari ISO 14000, walaupun mengatur kesehatan dan keselamatan pekerja,
standar di atas tidak menuntut agar kesehatan dan keselamatan pekerja dikelola sesuai
standar. Alasan untuk tidak menyatukan kesehatan dan keselamatan kerja adalah bahwa
Departemen Tenaga Kerja mempunyai kekuatan hukum atas aturan tersebut dan berhak
untuk memeriksanya, sedangkan badan standar nasional berhubungan dengan
Departemen Perisdustrian. Sebenarnya perusahaan yang berminat menangani isu
kesehatan dan keselamatan pekerja di bawah standar ISO 9000 dan ISO 14000 bukan
berarti penanganan mereka terhadap kesehatan dan keselamatan pekerja jelek, setidak-
tidaknya bagi perusahaan kimia yang memang peka terhadap masalah ini.
Banyak orang / perusahaan dikejutkan oleh kurangnya perhatian baik BS 7750
maupun versi awal ISO 14000 terhadap masalah kesehatan dan keselamatan pekerja,
yaitu dengan menetapkannya sebagai hal yang bersifat sukarela, dan juga dalam
beberapa hal memberikan prioritas rendah pada proses dan keselamatan masyarakat,
dan pada keamanan produk serta pembuangannya. Tampaknya hanya industri kimia
yang memperhatikan secara penuh kebutuhan mempertimbangkan pada kesehatan dan
keamanan proses dan masyarakat.
Industri kimia memiliki pedoman praktik yang sangat baik yang dapat digunakn
oleh seluruh perusahaan pemrosesan sebagai pedoman atau kebijakan tingkat atas.
Pedoman praktik tersebut adalah Program Kepedulian yang Bertanggungjawab atau
Responsible Care Programme (RCP). Federasi asosiasi industri kimia Eropa, CEFIC,
dan badan anggotanya dari Inggris, CIA (Chemical Industry Association), telah
menggunakan ISO 9000 maupun BS 7750 guna mengelola RCP di Eropa. Program ini
nampaknya benar-benar program dari CIA. Industri kimia dari Eropa, dan terutama di
Inggris, juga telah berhasil dalam penggunaan ISO 9000 guna menjangkau mutu,
lingkungan serta kesehatan dan keselamatan.
Meskipun industri kimia, dengan usaha sangat keras, telah mengembangkan
suatu perluasan dari ISO 9000 (tepatnya ISO 9001) yang mencakup mutu, perlindungan
lingkungan, kesehatan dan keselamatan pekerja serta keamanan proses dan produk,
namun saat ini nampaknya pendekatan ini tidak akan digunakan. Ada beberapa alasan
utuk hal ini, yang paling utama adalah kemunculan ISO 14000 dan penerbitan aturan-
aturan baru untuk akreditasi agen-agen sertifikasi dalam hal standar lingkungan oleh
badan-badan seperti National Accreditation Council for Certification Bodies (NACCB)
di Inggris.
Industri kimia sedang mendesak masyarakat internasional untuk menggunakan
suatu sistem manajemen generik ISO tunggal yang mencakup keselamatan, kesehatan
dan lingkungan, dan sesuai dengan mutu. Industri tersebut melihat ini sebagai

Standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Pembahasan Keselamatan dan Kesehatan Kerja dalam ISO

pemenuhan sejumlah persyaratan termasuk persyaratan-persyaratan dari RCP.
Industri juga melihat sistem tersebut sebagai suatu sistem lingkungan, kesehatan
dan keselamatan, yang mendukung RCP, yang disebut SHEM (safety, Health and
Environmrntal Management). Meskipun sebagian besar industri setuju dengan industri
kimia yang mengatakan bahwa SHEM tersebut relevan, para arsitek standar ISO dan
BSI telah memperlakukan isu kesehatan dan keselamatan karyawan hanya sebagai seka
rela.
Selama pertemuan sub komite teknis yang melapor ke TC 207 mengenai
pengembangan modul standar manajemen lingkungan, ISO 14000, masalah kesehatan
dan keselamatan terungkap beberapa kali. Sebuah keputusan dibuat untuk mengajak
ISO agar mendelegasikan studi masalah ini kepada sebuah komite lain selain TC 207.
Keputusan ini menjaga agar posisi kesehatan dan keselamatan tetap berada di luar
pembahasan ISO 14000, paling tidak dalam perkembangan awalnya, suatu posisi yang
sudah ditetapkan dalam standar lingkungan nasional seperti BS 7750.
Tidak dapat dipahami sikap komite terhadap suatu masalah prinsip semacam ini.
Standar-standar tersebut tidak mengungkapkan masalah kesehatan dan keselamatan
pekerja. Mereka ini secara eksplisit mengakui bahwa kesehatan dan keselamatan
mungkin sebagai suatu masalah pilihan yang dikelola di bawah standar ini. Sekarang
ada standar terpisah yang berbicara tentang kesehatan dan keselamatan, BS 7850, yang
dapat menjadi model untuk sebuah standar ISO, tetapi setelah dipertimbangkan
semuanya, sikap komite yang merancang standar manajemen lingkungan menjadi
melemah terhadap masalah ini. Sungguh aneh jika arsitek dari standar-standar tersebut
yang memahami secara utuh kenyataan masalah lingkungan secara operasional, yang
mengakui bahwa keamanan operasional dan masyarakat adalah masalah-masalah
lingkungan merasa bimbang. Seharusnya secara otomatis mereka memasukkan
kesehatan dan keselamatan pekerja ke dalam masalah-masalah lingkungan.
Di sebagian negara maju, masalah kesehatan dan keselamat diwajibkan di
bawah hukum dan mengandung resiko dituntut baik untuk perusahaan maupun
perorangan yang mengabaikannya. Di Eropa mereka cenderung menempatkannya di
bawah departemen pemerintahan yang terpisah dengan departemen yang menangani
masalah-masalah lingkungan, seperti otoritas kesehatan dan keselamatan berada di
bawah depertemen tenaga kerja. Standar lingkungan dapat berada di bawah kontrol
departemen industri tergantung pada bagaimana skema sertifikasi nasional bekerja. Apa
yang mungkin menyebabkan sistem kesehatan dan keselamatan ditangani secara
terpisah adalah bahwa masalah ini diinspeksi lebih banyak oleh petugas yang memiliki
otoritas terhadap kesehatan dan keselamatan, daripada oleh petugas yang melaksanakan
inspeksi sertifikat standar manajemen lingkungan. Alasan lain yang mungkin
dikeluarkannya masalah kesehatan dan keselamatan dari masalah lingkungan adalah
bahwa Peraturan Eco Management and Audit Scheme (EMAS) Uni Eropa mengabaikan
hal ini juga.
Kondisi ini memungkinkan industri berjalan tanpa alat untuk masalah kesehatan
dan keselamatan. Standar manajemen lingkungan mengharapkan sebuah sistem yang
mencakup insiden, keadaan darurat, keselamatan masyarakat dan keamanan produk.
Otoritas kesehatan dan keselamatan ingin melihat suatu sistem menajemen yang formal
untuk kesehatan dan keselamatan pekerja, dan sistem ini memiliki kekuatan yang lebih
di dalam persoalan-persoalan ini, lebih besar daripada sekedar memiliki suatu badan
yang berminat di dalam standar lingkungan yang bersifat suka rela, yang memiliki

hukum

di

hampir

Y. S. Setio Wigati

setiap

masalah.

Semua

mengimplementasikan peraturan kesehatan dan keselamatan, dan juga
mengimplementasikan sistem sesuai dengan BS 7750 atau ISO 14000 akan menemukan
bahwa hal ini pantas untuk mengimplementaikan semua masalah tersebut di bawah
standar manajemen lingkungan.
Dengan ISO 14000 memandang remeh masalah kesehatan dan keselamatan
pekerja, dan demikian pula BSI dengan pedoman BS 8750, kita mungkin akan segera
mengetahui bahwa standar sistem manajemen generik yang dicari industri kimia dimulai
dengan BS 9750 (Rohery, 1985).
Tetapi sekarang dunia industri terutama industri kimia boleh bergembira karena
isu mengenai ISO 18000 tentang keselamatan kerja dan kesehatan masyarakat telah
terdengar, namun belum disosialisasikan secara luas. Meskipun demikian, hal ini sudah
merupakan kemajuan besar dan patut disyukuri, kerena dengan demikian kesehatan dan
keselamatan pekerja lebih terjamin.

5. PENUTUP
Topik masalah kesehatan dan keselamatan diangkat ke permukaan sebagai suatu
masalah dalam beberapa pertemuan dari beberapa komite teknik (TC). Keputusan yang
diambil adalah menulis saran kepada Dewan Manajemen Teknis / Technical
Management Board (TMB) ISO untuk meneliti apakah masalah kesehatan dan
keselamatan pekerja perlu distandarisasi secara internasional dan kalau perlu, TC mana
yang harus melaksanakannya.
Saran tersebut diatas tampaknya diterima, terbukti dengan munculnya ISO
18000 tentang keselamatan kerja dan kesehatan masyarakat, meskipun sekarang aturan
main dan aturan pelaksanaannya belum dimasyarakatkan secara luas.

Teknologi Komputer dalam masyarakat

Kajian mengenai peran Komputer dalam masyarakat dalam kontribusinya memberikan dukungan kepada berbagai sektor kehidupan masyarakat sudah begitu banyak disajikan bahkan sudah menjadi obrolan dimeja makan.
Peran Komputer yang disajikan ataupun yang difokuskan adalah pada persoalan teknis dan manfaat teknotogi tersebut belum menyentuh aspek yang lain, padahal ketika suatu system dibangun maka akan berdampak ke semua lini dari masyarakat dan alam semesta. Sedangkan Teknologi komputer diciptakan sebagai pemenuh dari kebutuhan manusia secara komersial dan kebutuhan kepuasan.
Perkembangan Komputer dalam satu abad ini begitu cepat, dan tak terkendali bahkan melebihi dari perkembangan manusia yang menciptakan teknologi tersebut. Contoh perkembangan untuk sebuah hardware dan software itu hanya membutuhkan kurang dari satu tahun, sedangkan perkembangan manusia dan anak-anak ke remaja membutuhkan minimal 10 tahun begitu juga dari remaja ke dewasa atau kemampuan anak dari baru mampu berdiri sampai berlari itu membutuhkan waktu yang lama.
Apabila kita sadar ketika suatu perkembangan baru muncul maka kita akan secara langsung maupun tidak langsung akan mendapatkan dampak yang hebat. Baik itu bermanfaat atau malah merugikan. Pada pertengahan tahun 80 perusahaan Hand Phone mulai memasarkan telepon genggam dengan menggunakan nada sambung dan nada peringatan dengan multy nada atau yang sering disebut polyphonic dengan extention “MID”, dan untuk mendapat jenis nada yang dinginkan masih sangat sulit karena masih kesulitan untuk mengkonversi extension nada yang lain (MP1, Mp2, Mp3, dll). Tetapi kalau kita lihat sekarang, begitu mudahnya untuk mendapatkan nada tersebut dan dengan kualitas yang lebih baik.
Uraian diatas hanya contoh kecil yang ada, kalau kita lihat perkembangan secara lebih luas bagaimana ketika lahirnya teknologi Komputer yang dikonvegerasikan dengan teknotogi informasi yaitu Lahirnya Internet.
Internet adalah sebuah teknologi hasil perkawinan perkembangan teknotogi komputer dengan teknologi informasi dimana kedua teknologi tersebut pada intinya sudah ada, tetapi terkadang awam menanggapi teknotogi komputer yang terkini adalah internet, hal ini tidak salah tetapi tidak tertalu benar karena teknologi komputer adalah teknologi digital. Perkembangan teknologi digitalpun bukan hanya komputer tetapi sudah banyak teknologi yang diciptakan secara digital. Dengan lahirnya internet terjadi perubahan disemua sektor begitu cepat sehingga untuk memberikan ataupun meminimalisasi akan kecolongan.
Ada beberapa hal-hal yang kehidupan masyarakat yang berubah dari lahirnya internet;
1. Dunia Usaha
Ketika belum lahirnya internet, mungkin Budi Sudarsono sebagai pemilik Detik.com tidak pernah berpikiran bahwa dia akan menjadi salah satu dari 100 orang terkaya di Indoneisa. Dan masih banyak lagi pengusaha-pengusaha baru yang lahir dan jenis perdagangan baru yang muncul.
2. Semua bisa menjadi sumber informasi
Pada saat ini, setiap orang dapat dengan mudah untuk menjadi sumber ataupun mencari sumber informasi, karena tak terbatasnya jaringan komputer yang terkoneksi dengan komputer lain.
3. Kejahatan baru
Para ahli hukum harus bekerja lebih keras dalam mendeskripsikan suatu kesalahan seseorang karena kejahatan yang dilakukan melalui internet belum dapat didefinisikan, contoh seorang Cracker (Hacker dalam pengertian negatif..red) mengambil data orang lain. Apakah dia dapat dikategorikan penjahat/maling? Padahal kalau maling harus ada saksi dan bukti. Dan masih banyak contoh lain yang sering kita temui

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELELAHAN MATA PADA OPERATOR KOMPUTER DI KANTOR SAMSAT PALEMBANG TAHUN 2009


Yulyana Kusuma Dewi , Rico Januar Sitorus , Hamzah Hasyim
Mahasiswa Fakultas kesehatan Masyarakat Universitas Sriwijaya
Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sriwijaya


Abstract
The over use of computer will increase risk of  disturbance occupational health. One of them is disturbance eye health. The problem in eye health caused by fatique. In medical, eye fatique known as astenopia. The over use of computer and inadequate lighting intensity can cause eye fatique. Besides that, the factors which related with eye fatique are increase of age, and frequent of breaks not regularly.
                The research held to 30 computer users in SAMSAT office Palembang. The aim of this research is to know about factors which related with eye fatique. This research uses cross sectional design. Questionnaire is used to get data about age, frequent of breaks, and lenght of VDT. Luxmeter is used to get the lighting intensity and reaction timer is used to measure the time reaction of the light stimulus.
                Based on exact fisher test, the result of P value is 0,246 which more than α, means there is no relation between age an eye fatique. The result of P value is 0,028 which less than α, means there is relation between lenght of VDT with eye fatique. The result of P value is 0,042 which less than α, means there is relation between frequent of breaks with eye fatigue. The result of P value is 0,108 which more than α, means there is no relation between light intensity with eye fatique.
                Periodical medical check up especially eye condition must be held regularly. The screen should have been changed with LCD. Filter screen is needed to avoid radiation and increase the level of contrast. Added energy of lamp to increase lighting intensity and the position of monitor must be based on ergonomics factors.

Keywords              : Computer user, eye fatique
Literatures            : 31, 1989-2008


Abstrak
Penggunaan komputer secara berlebihan akan meningkatkan risiko gangguan kesehatan kerja. Salah satunya adalah gangguan kesehatan mata. Gangguan kesehatan pada mata terjadi akibat mata mengalami kelelahan. Kelelahan mata dalam dunia kedokteran dikenal dengan istilah astenopia. Penggunaan komputer yang berlebihan dan intensitas penerangan yang tidak sesuai dengan standar akan menyebabkan kelelahan mata. Selain itu, faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi kelelahan mata pada pengguna komputer antara lain dengan meningkatnya usia,  dan frekuensi istirahat yang tidak teratur.
                Penelitian ini dilakukan pada 30 operator komputer di Kantor Samsat Palembang. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-fakor yang berhubungan dengan kelelahan mata. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Kuisioner digunakan untuk mengetahui umur, frekuensi istirahat, lama penggunaan VDT. Luxmeter digunakan untuk mngetahui intensitas penerangan dan reaction timer digunakan untuk mengukur waktu reaksi terhadap rangsang cahaya.
                Berdasarkan uji exact fisher, diperoleh nilai P value = 0,246 yg lebih besar dari α, tidak ada hubungan antara umur dengan kelelahan mata. Diperoleh nilai P value = 0,028 yang lebih kecil dari α, ada hubungan antara lama penggunaan VDT dengan kelelahan mata. Diperoleh nila P value = 0,042 yang lebih kecil dari α, ada hubungan antara frekuensi istirahat dengan kelelahan mata. Diperoleh nilai P value = 0,108 yang lebih besar dari α, tidak ada hubungan antara intensitas penerangan dengan kelelahan mata.
            Pemeriksaan kesehatan mata harus dilakukan secara teratur. Layar monitor dapat diganti dengan LCD. Filter screen dapat digunakan untuk menghindari pancaran radiasi dan meningkatkan derajat kontras. Penambahan daya lampu untuk meningkatkan intensitas penerangan dan pengaturan tata letak monitor harus berdasarkan faktor ergonomis.


Kata kunci           :  Operator komputer, kelelahan mata
Kepustakaan       :  31, 1989-2008

Pendahuluan
Komputer merupakan salah satu dari perkembangan teknologi. Penggunaan komputer di seluruh dunia mengalami peningkatan dari waktu ke waktu. Berdasarkan suatu survei di Amerika Serikat, rata-rata waktu kerja yang digunakan untuk bekerja dengan komputer adalah 5,8 jam atau 69% dari total 8 jam kerja (Wasisto, 2005)10.
Triwiyono (2002) menganjurkan lamanya penggunaan komputer tidak lebih dari 4 jam sehari. Apabila melebihi waktu tersebut, mata cenderung mengalami refraksi (Sari, 2002). Dalam hal ini disarankan National Institute for Occupational Safety and Health (NIOSH) VDT Studies and Information untuk melakukan istirahat selama 15 menit terhadap pemakaian komputer selama dua jam. Frekuensi istirahat yang teratur berguna untuk memotong rantai kelelahan sehingga akan menambah kenyamanan bagi pengguna komputer (Murtopo dan Sarimurni, 2005)6.
Faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi kelelahan mata pada pengguna komputer antara lain dengan meningkatnya usia, maka kelelahan mata akan mudah terjadi, pengguna dengan kelainan refraksi mata, dan lama bekerja
 sehari lebih dari 4 jam dan terus menerus (Wahyudi, 2006)9.
Penggunaan komputer secara berlebihan akan meningkatkan risiko gangguan kerja. Salah satunya adalah gangguan kesehatan mata. Gangguan kesehatan mata akibat penggunaan komputer terjadi karena mata terus-menerus memandang monitor  komputer atau visual display terminal (VDT) (Wasisto, 2005). Kelelahan mata berhubungan dengan lamanya penggunaan monitor komputer (VDT) (Aprisupiati, 2007)1.
Guna mengatasi dampak negatif yang ditimbulkan dari pemakaian komputer perlu sekali diperhatikan faktor-faktor yang dapat berhubungan dengan kelelahan mata, seperti penerangan ruangan (Murtopo, 2005).
Kantor Samsat merupakan kantor pelayanan pajak kendaraan bermotor milik pemerintah yang ada di Palembang. Pada Kantor Samsat komputer digunakan oleh pekerja untuk melakukan proses pendaftaran, input data, pengecekan identitas ranmor,  pembayaran dan pengetikan surat tanda nomor kendaraan / STNK. Berdasarkan hal di atas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai faktor-faktor yang berhubungan dengan kelelahan mata (Astenopia) pada operator komputer di Kantor Samsat Palembang.

Metode Penelitian
Penelitian ini adalah jenis penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional untuk mengetahui hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen pada waktu yang bersamaan.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh operator komputer di Kantor Samsat Palembang yang berjumlah 30 orang. Jenis data yang dikumpulkan adalah data primer dan data sekunder, dengan menggunakan kuesioner dan pengukuran penerangan dengan luxmeter sedangkan kelelahan mata diukur dengan reaction timer.

Hasil Penelitian
1.       Lebih banyak yang berusia kurang dari 40 tahun yaitu sebanyak 20 orang atau 66,7%, sedangkan responden yang berusia lebih dari 40 tahun sebanyak 10 orang atau 33,3%.
2.       Lebih banyak responden yang menggunakan komputer tidak sesuai dengan rekomendasi yaitu lebih dari 4 jam sebanyak 22 orang atau 73,3%, sedangkan responden yang mengunakan komputer sesuai dengan rekomendasi yaitu kurang dari 4 jam sebanyak 8 orang atau 26,7%.
3.       Lebih banyak responden beristirahat kurang dari  15 menit setelah penggunaan komputer selama 2 jam secara bertutut-turut yang tidak sesuai  dengan rekomendasi dari National Institute of occupational safety and health (NIOSH) yaitu sebanyak 21 orang atau 70%, sedangkan responden beristirahat lebih dari 15 menit yang sesuai dengan rekomendasi NIOSH sebanyak 9 orang atau 30%.
4.       Lebih banyak intensitas penerangan yang diukur lokal di meja kerja responden tidak sesuai standar yaitu kurang dari 300 lux sebanyak 20 titik pengukuran atau 66,7%, sedangkan intensitas penerangan yang sesuai dengan standar yaitu lebih dari 300 lux sebanyak 10 titik atau 33,3%.
5.       Responden yang mengalami keluhan mata merah dan berair sebanyak 39,2%. Responden yang mengalami keluhan pandangan buram atau ganda sebanyak 13,1%. Responden yang mengalami  keluhan perasaan mengantuk dan berat
pada bagian mata sebanyak 17,3%. Responden yang mengalami keluhan mata tegang dan terasa sakit sebanyak 17,3%. Responden yang mengalami keluhan sakit kepala atau pusing sebanyak 13,1%.
6.       Ada 23 orang atau 73,3% responden yang merasakan keluhan pada mata. Keluhan-keluhan yang dirasakan oleh responden akibat kelelahan mata  sebagian besar terjadi pada saat bekerja sebanyak 60,8% dan setelah bekerja sebanyak 40,2%.
7.       lebih banyak responden yang mengalami kelelahan mata dengan pengukuran melalui reaction timer lebih dari 240 mili detik sebanyak 19 orang atau 63,3% dan responden yang tidak mengalami kelelahan mata dengan pengukuran melalui reaction timer kurang dari 240 mili detik sebanyak 11 orang atau 36,7%.
8.       Tidak ada hubungan yang signifikan antara umur dengan kelelahan mata.
9.       Ada hubungan yang signifikan antara lama penggunaan komputer dengan kelelahan mata.
10.    Ada hubungan yang signifikan antara frekuensi istirahat dengan kelelahan mata.
11.    Tidak ada hubungan yang signifikan antara intensitas penerangan dengan kelelahan mata

Pembahasan
Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan antara umur dengan kelelahan mata. Tidak sejalan dengan penelitian Wahyudi (2006) yang menyatakan dengan meningkatnya usia maka kelelahan mata akan mudah terjadi. Grandjean (1988) mengatakan bahwa kondisi umur berpengaruh terhadap kemampuan kerja fisik atau kekuatan otot seseorang. Kemampuan fisik maksimal seseorang dicapai pada umur antara 25 – 39 tahun dan akan terus menurun seiring dengan bertambahnya umur. Atas dasar uraian tersebut maka umur responden  yang  menjadi subyek penelitian lebih banyak berusia kurang dari 40 tahun dapat dikatakan memiliki kapasitas kerja yang optimal sehingga pengaruh umur terhadap kelelahan mata dapat diabaikan.
Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara lama penggunaan komputer dengan kelelahan mata. Sejalan dengan penelitian Aprisupiati (2007). Layar monitor yang digunakan pengguna komputer di Kantor Samsat Palembang adalah jenis CRT. Layar monitor jenis CRT menghasilkan tingkat radiasi yang tinggi. Jumlah radiasi yang diserap mata berbanding lurus dengan lamanya interaksi dengan layar monitor. Semakin lama berinteraksi dengan layar monitor, kemampuan fisiologis otot-otot di sekitar mata akan mengalami penurunan. Akibatnya mata akan mengalami kelelahan.
Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara frekuensi istirahat dengan kelelahan mata. Menurut National Institute for Occupational Safety and Health (NIOSH) VDT Studies and Information untuk melakukan istirahat selama 15 menit terhadap pemakaian komputer selama dua jam. Frekuensi istirahat yang teratur berguna untuk memotong rantai kelelahan sehingga akan menambah kenyamanan bagi pengguna komputer (Murtopo dan Sarimurni, 2005).Isrtirahat secara teratur dapat memotong rantai kelelahan tetapi karena pekerjaan yang sibuk  banyak responden yang tidak beristirahat secara teratur setelah penggunaan komputer selama 2 jam secara berturut- turut.
Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara intensitas penerangan  dengan kelelahan mata. Menurut penelitian Hambali (2004) ada hubungan yang negatif tingkat pencahayaan dengan kelelahan mata. Berdasarkan Penelitian Aprisupiati (2007)1 tidak ada hubungan yang signifikan antara intensitas penerangan dengan kelelahan mata. Ada 20 titik yang diukur tidak memenuhi standar karena pencahyaan hanya berasal dari cahaya buatan yang berasal dari lampu, pencahayaan alami tidak ada karena letak ruang kerja yang berada di tengah maka tidak ada jendela yang dapat menyerap sinar matahari secara langsung. Pemilihan jenis lampu sudah tepat. Lampu flouroscent memiliki beberapa kelebihan antara lain efisiensi tinggi, tingkat kesilauan rendah, tidak banyak bayangan dan suhu yang dihasilkan rendah. Distribusi penyebaran cahaya dalam ruangan kerja umumnya sudah baik, karena pemasangan sumber cahaya sudah dilakukan dengan baik.

Kesimpulan
1.       Gambaran distribusi frekuensi umur, lama penggunaan komputer, frekeuensi istirahat dan kelelahan mata.
a.       Ada 20 (66,7%) responden berusia kurang dari 40 tahun dan ada 10 (33,3%) responden yang berusia lebih dari 40 tahun.
b.       Lebih banyak responden menggunakan komputer tidak sesuai dengan rekomendasi yaitu lebih dari 4 jam sebanyak 22 (73,3%) dan yang menggunakan komputer sesuai dengan rekomendasi yaitu kurang dari 4 jam ada 8 (26,7%).
c.         Ada 22 (73,3%) responden beristirahat kurang dari 15 menit setelah penggunaan komputer selama 2 jam berturut-turut dan ada 8 (26,7%) responden beristirahat lebih dari 15 menit setelah penggunaan komputer selama 2 jam berturut-turut.
d.        Intensitas penerangan yang diukur lokal di meja kerja responden tidak sesuai standar yaitu kurang dari 300 lux sebanyak 20 titik (66,7%) dan ada  10 titik (33,3%) intensitas penerangan yang diukur lokal di meja responden sesuai standar yaitu lebih dari 300 lux.
e.         Ada 19 (63,3%) responden mengalami kelelahan mata dengan pengukuran melalui reaction timer lebih dari 240 mili detik dan ada 11(36,7%) responden yang tidak mengalami kelelahan mata.
2.       Tidak ada hubungan yang signifikan antara umur dengan kelelahan mata pada operator komputer pelayanan pajak di Kantor Samsat Palembang tahun 2009 dengan P value > α yaitu 0,246 > 0,05 .
3.        Ada hubungan yang signifikan antara lama penggunaan komputer dengan kelelahan mata pada operator komputer pelayanan pajak di Kantor Samsat Palembang tahun 2009 dengan P value < α yaitu 0,028 < 0,05.
4.       Ada hubungan yang signifikan antara frekuensi istirahat dengan kelelahan mata pada operator komputer pelayanan pajak di Kantor Samsat Palembang tahun 2009 dengan P value α yaitu 0,042 < 0,05.
5.       Tidak ada hubungan yang signifikan antara intensitas penerangan dengan kelelahan mata pada operator komputer pelayanan pajak di Kantor Samsat Palembang tahun 2009 dengan P value > α yaitu 0,108 > 0,05.
Saran
1.       Bagi Kantor Samsat
a.      Peningkatan kualitas layar monitor.
b.       Penggunaan filter screen secara tepat.
c.        Peningkatan intensitas penerangan.
d.       Pengaturan tata letak monitor.
e.        Penyediaan pemeriksaan kesehatan mata pekerja.
2.       Bagi Peneliti lain
a.       Melakukan penelitian mengenai variabel lain yang berhubungan dengan kelelahan komputer.
b.      Melakukan penelitian mengenai gangguan fungsi penglihatan.